Pernah ada yang menertawai saya karena memilih merepotkan diri dalam memberi ASI. Menertawai saya karena heboh kemana-mana selalu bawa perlengkapan pumping. Di sisi lain, ada yang menertawai saya karena saya memberikan imunisasi tambahan kepada anak-anak saya. Menertawai saya karena saya memilih imunisasi di DSA-nya anak-anak daripada ditempat lain. Its okay sih, saya santai saja, saya memaklumi karena mereka kan tidak tahu alasan kenapa saya memilih pilihan tersebut, kan saya tidak pernah menjelaskan dan mereka juga tidak pernah bertanya. Hahahaha…
Pertama, bagi saya ASI dan Imunisasi adalah HAK anak-anak saya. Tegakah saya mengabaikan hak anak saya?
Kedua, sampai saat ini saya juga belum menemukan jurnal ilmiah resmi yang menyatakan memberikan imunisasi (dan juga imunisasi) tambahan berbahaya. Jadi tidak ada salahnya kan saya memberikan imunisasi tambahan?
Ketiga, ada alasan traumatik yang mendasari saya lebih memilih ke DSA. Saat Kakak Una imunisasi awal, bukan di DSA-nya yang sekarang, kakinya bengkak di tempat yang di suntik. Sedangkan setelah saya pindah ke DSA yang sekarang tidak pernah bengkak. Begitupula dengan Adik Ade, imunisasi yang sama tapi tidak pernah ada sampai bengkak kakinya. Hayo pilih mana, yang bengkak atau yang tidak bengkak?
Keempat, bersyukur karena anak saya anak ASI semua yang berarti saya bisa berhemat. Karena tidak ada pengeluaran bulanan untuk susu formula, jadi saya bisa mengalokasikan dana tersebut untuk pemberian imunisasi (dan tambahannya) di DSA.
Pendapatan saya memang tidak seberapa, tetapi selama saya bisa mendapat kenyamanan tanpa harus berhutang kepada siapapun, kenapa tidak?
Mungkin perlu dibaca ini juga:
Pentingnya Imunisasi untuk Mencegah Wabah, Sakit Berat, Cacat, dan Kematian Bayi – Balita (Bagian 1)
Pentingnya Imunisasi untuk Mencegah Wabah, Sakit Berat, Cacat, dan Kematian Bayi – Balita (Bagian 2)
Apa saja fakta dan mitos tentang vaksinasi?
Pentingkah Imunisasi Tambahan Pada Bayi?
Semoga Bermanfaat.
tes plugin