Tips Memilih Mainan untuk Anak yang Tepat

mainan-anak

Masa balita adalah masa yang menyenangkan karena pada usia ini sebagian besar aktivitas balita adalah bermain. Oleh karenanya tidak mengherankan apabila pada usia ini balita selalu meminta segala jenis mainan yang menurutnya menarik hati. Namun demikian, akan lebih baik apabila orangtua memilihkan mainan yang mempunyai nilai edukatif atau pembelajaran. Bermain sambil belajar merupakan salah satu prinsip dasar parenting atau pengasuhan anak yang sangat dianjurkan oleh para psikolog anak terkenal. Berikut ini beberapa kiat dan tips memilih mainan yang tepat untuk anak:

  • Pilih jenis mainan yang mampu merangsang saraf motorik anak baik itu motorik kasar ataupun motorik halus. Mainan yang merangsang motorik kasar adalah jenis mainan yang merangsang balita untuk lari, lompat ataupun lempar. Permainan motorik halus adalah jenis permainan yang merangsang indra gerak anak agar lebih fleksibel.
  • Pilih jenis permainan yang merangsang anak untuk selalu berpikir dan belajar mengenai hal-hal baru, seperti pengenalan warna, angka, huruf ataupun berbagai bentuk bangun.
  • Pilih juga jenis mainan yang merangsang kecerdasan sosial anak, yaitu jenis permainan yang bisa dilakukan lebih dari satu orang. Dengan permainan ini, anak akan belajar untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
  • Logika dan penalaran. Pilih juga jenis permainan yang merangsang anak untuk menggunakan logika dan penalarannya, misalnya permainan puzzle ataupun permainan sticker tempel.
  • Kecerdasan parsial atau kecerdasan ruang balita juga perlu di asah dengan baik, walaupun biasanya kecerdasan ini lebih banyak berkembang pada balita laki-laki. Permainan yang bisa dipilih antara lain permainan remote kontrol ataupun permainan mobil-mobilan yang bisa dikendarai.

Demikianlah beberapa kiat dan tips memilih mainan agar anak cerdas yang sebaiknya dijadikan pegangan untuk orangtua. Namun demikian, akan lebih baik apabila harga mainan anak juga disesuaikan dengan kemampuan finansial agar tidak mengganggu keseimbangan keuangan keluarga.

Semoga bermanfaat.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan